Kader Salafi itu bernama Ahmad Husain Harqan / Ø£ØÙ…د ØØ³ÙŠÙ† ØØ±Ù‚ان. Ia yaitu murid Yasir Birhami, tokoh Salafi akbar Mesir. Ahmad Harqan yaitu kader Salafi, penghafal Quran, imam tempat ibadah, dan menuntut ilmu Islam lama bersama Yasir Birhami. Lima thn dulu, beralih menjadi ateis.
Pass lama Harqan menyembunyikan keyakinan ateistiknya. Baru thn dulu, melalui forum di Fb, dirinya umumkan bahwa ia ateis.
Kabar soal Ahmad Harqan, seseorang kader Salafi jadi ateis, ramai di medsos Arab. Harqan tidak sedikit diwawancarai di tivi-tivi Mesir dan Arab kepada kebanyakan. Trend anak-anak bujang Mesir yang jadi ateis Pasca-Arab Spring jadi keprihatinan kalangan lembaga-lembaga agama di Mesir.
Mengapa Ahmad Harqan beralih menjadi ateis? Sebab (katanya) beliau menjumpai tidak sedikit kontradiksi dalam Quran. Sekian Banyak kontradiksi dalam Quran yang dimaksud Harqan, mampu kamu saksikan di sini : www.arabatheistbroadcasting.com/programs/theblackduck/101328144421
Nama ulama itu merupakan Habib Ali Zainal Abidin Al-Jufri, 44, ulama kelahiran Jeddah dan tinggal di Yaman. Habib Al-Jufri sempat berjumpa bersama Ahmad Harqan dengan cara pribadi, dan berdiskusi dirinya. Dirinya menghargai kejujuran Harqan dan tidak bersikap munafik. Habib Al-Jufri mendiskusikan Ahmad Harqan dalam wawancara ini. Amat bijaksana dan tidak reaktif.
Wazaratul Awqaf (semacam Kemenag-nya Mesir) membahas trend ini dan menciptakan acara husus buat menangkal ateisme di kalangan anak-anak bujang Mesir. Namun ada satu ulama Arab yang tak reaktif dan menyikapi gejala ateisme di kalangan anak-anak jejaka Arab ini dgn amat bijak. Aku kagum.
PELAJARAN DARI KASUS
Apa pelajaran dari kasus Ahmad Harqan yang bisa kita petik juga sebagai pelajaran utk kita di tanah air?
Model Ke-Islaman ala Salafi benar-benar rentan sekali, karena dasarnya merupakan kepercayaan kepada teks, dan memusuhi penalaran rasional.
Aku menduga, ledakan ateisme di Saudi ini disebabkan muaknya anak-anak belia Arab atas praktek Islam ala Salafi di Saudi yang sarat kemunafikan.
Demikian satu orang Salafi ingin berfikir kritis, sehingga dasar-dasar keimanan Salafi cepat rontok. Ahmad Harqan sampel yang teramat keren.
Corak Ke-Islaman Salafi merupakan ciri khas Wahabisme yang menonjol di Saudi Arabia. Yang menarik, trend ateisme amat marak di Saudi.
Info maraknya trend ateisme di Saudi bukan baru. Website Salon.com menyebutnya “ledakan”.
Bahkan akhir Desember 2014 dulu ada konferensi kaum ateis Arab di Mekah, di satu buah hotel dekat Masjidil Haram. Pasti diadakan dgn diam-diam.
Kembali terhadap poin yang aku kemukakan tadi sore, bila Islam dipaksakan lewat negeri, justru dapat menjauhkan anak-anak jejaka dari agama.
Kajian-kajian yang sub seperti kajian kajian sunah nabi, kajian al quran dan yang lain yang kontra produktif, yang tak sistematis atau sebuah yang tak masuk akal manusia mampu menciptakan seseorang muslim jadi Murtad padahal kajian-kajian kepada sunah nabi maupun kitab al quran mungkin saja satu orang muslim salah dalam menafsirkannya. begitulah yang berlangsung kepada kasus ini, meski dirinya seseorang sufi, ahli ibadah dan hafal al quran, jika dirinya belum mengkaji Tuhan apalagi dulu. Seseorang Muslim mesti lebih-lebih dulu kenal TUHANnya lantaran bila seseorang muslim telah mendapatkan jawaban-jawaban berkaitan TUHANnya. Sehingga beliau dapat terhindar dari aksi MURTADIN.
Sample Saudi mesti jadi pelajaran bagi kita seluruhnya : laksanakan Islam dgn “norak” justru jadi “boomerang” bagi anak-anak belia.
Oleh Luluatun Nafisah
NB;
Falsafah satu buah agama yang terpenting yaitu TUHAN. Tuhan inilah yg mesti jadi kajian perdana bagi Semua UMAT YANG BERAGAMA(agama apapun) sebelum dirinya menganut satu buah agama. Kalau kajian awal ini salah sehingga barangkali seluruh jadi salah, Orang yang beragama penting tahu berkaitan TUHANnya, ia mesti tanya pada ia tentang tuhan, apa dan kenapa dirinya bertuhan, inilah yang jadi benteng seseorang yang beragama utk tak jadi MURTADIN, bersama mengkaji TUHAN apalagi dulu mampu melindungi kita dari INGKAR IMAN.
Zaman nabi Muhammad SAW yakni zaman Argumentasi, Zaman Akal, zaman dialogis, dan begitulah faktanya. Hendaknya para cendikian muslim, alim ulama sanggup merumuskan apa arti BENAR. Buat jadi pelajaran/kajian pada semua pembaca mari baca artikel kami :
0 Komentar untuk "HEBOH, INI ALASAN SYAIKH SALAFI /WAHABI HAFAL QUR'AN BERUBAH MENJADI ATEIS"